7 Hal yang Buat Pasangan Menikah Tetap Awet



Jakarta - Kini semakin banyak saja suami-istri yang dengan mudahnya mengakhiri pernikahan mereka. Perceraian sepertinya jadi satu-satunya jalan atas semua masalah.

Mempertahankan sebuah pernikahan memang bukan sesuatu yang gampang dilakukan. Tapi tak lantas juga Anda dan suami harus menyerah. Berikut ini tujuh hal yang bisa membuat pasangan menikah tetap awet, seperti dijelaskan oleh penulis buku laris 'The Secret Lives of Wives' Iris Krasnow:

1. Tak Masalah Jika Anda dan Suami Memiliki Rahasia
Tidak ada standar bagaimana pernikahan yang baik itu seharusnya. Jadi Anda tidak harus merasa terikat pada satu peraturan soal boleh atau tidaknya ada suatu rahasia dalam sebuah pernikahan.

Menurut Iris, semua orang punya isu dan masalah, jadi jangan takut apakah pernikahan Anda sudah sesuai dengan aturan atau belum. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi dalam pernikahan tersebut kecuali Anda dan suami. Sehingga Anda dan suami pun bebas menulis aturan sendiri, sesuai kesepakatan dan tetap memiliki rahasia.

2. Jangan Hanya Bergantung Pada Satu Pihak
Membuat pernikahan tetap utuh butuh kreativitas. Jika Anda hanya bergantung pada satu orang dalam pernikahan tersebut, bisa memicu perceraian.

Wanita yang selalu mengandalkan suaminya dalam hal apapun biasanya kesepian dan mudah marah. Sementara wanita yang tidak terlalu menghabiskan seluruh waktunya dengan pasangannya, justru lebih bahagia, itulah strategi keduanya. Pasangan yang melakukan ini, bisa saling berkembang bersama, tapi tidak membuat mereka ketergantungan.

3. Bergaul dengan Teman-teman yang Luar Biasa
Dari hasil wawancara Iris dengan ratusan wanita untuk penulisan bukunya, ia menemukan, istri yang sangat puas dengan pernikahannya punya hubungan kuat dengan teman-teman wanitanya. Wanita tersebut kerap berpergian bersama dengan sahabat-sahabatanya itu. Teman wanita ini bisa jadi tempat terbaik untuk saling berbagi cerita dan memberikan dukungan di saat Anda sedih ataupun senang.

4. Melakukan Liburan Terpisah
Anda suka ke pantai, tapi suami senang ke gunung? Tidak masalah. Menurut Iris, pasangan suami-istri tidak harus selamanya melakoni liburan bersama-sama. Justru dengan berpisah sementara, pernikahan bisa jadi lebih harmonis dan hangat dari sebelumnya.

5. Tetap Berteman dengan Pria
Setelah menikah, wanita terkadang mereka harus membatasi diri dalam bergaul dengan lawan jenisnya. Namun menurut Iris, hal tersebut sebenarnya tidak perlu dilakukan. Wanita tetap bisa berteman dengan pria karena sahabat pria kerap merasa Anda adalah sosok yang pintar dan cantik (itu karena mereka tidak hidup serumah dan terbiasa dengan Anda). Perasaan merasa disanjung itu bisa menumbuhkan kepercayaan diri wanita.

6. Jangan Terlalu Berekspektasi Tinggi
Sebaiknya Anda jangan terlalu berkepektasi tinggi kalau pernikahan akan selalu membahagiakan. Mengharapkan sebuah pernikahan berjalan sempurna justru berisiko membuat Anda dan suami bercerai.

Fakta bahwa sebuah pernikahan tidak selamanya berjalan sempurna membuat wanita yang sudah menikah bertahun-tahun bisa menciptakan sendiri tujuan dan gairah hidupnya di luar hubungannya dengan sang suami. Ditekankan iris, pernikahan yang bahagia bisa terjadi apabila setiap pasangan bisa hidup bahagia tanpa pasangannya.

7. Bersyukur
Para istri, seberapapun suksesnya Anda, ingatlah untuk selalu mencintai pria yang Anda nikahi. Hargailah suami yang sudah mengizinkan Anda berkarir dan mengembangkan diri.

Saat bertengkar, jangan selalu berusaha untuk menjadi pemenangnya. Kalau memang perlu, mengalahlah dan ucapkan 'maaf', ketimbang mempertahankan amarah yang bisa menjadi racun.

Kemampuan pasangan untuk melupakan dan memaafkan setelah bertengkar, itulah rahasia sebenarnya sebuah pernikahan yang bisa bertahan lama.

(eny/hst)

Install Aplikasi "Wolipop" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini. Redaksi: redaksi[at]wolipop.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : Tutup

You are redirected to Facebook

loading Sending your message

You are redirected to Lintas Berita

loading Sending your message

Post this to your WordPress blog:


loading Sending your message

Post this to your Blogger blog:


loading Sending your message

loading Sending your message

Share to your Yahoo Mail contacts


loading Sending your message

loading Sending your message

Import Your Yahoo Messenger contacts


Share to your Yahoo Messenger contacts


loading Sending your message

Import Your Google Talk contacts


Share to your Google Talk contacts


loading Sending your message

Import Your Live Messenger contacts


Share to your Live Messenger contacts


loading Sending your message


Artikel Lengkap

[Read More...]


7 Masalah Ini Paling Sering Bikin Pasangan Bertengkar



Jakarta - Pertengkaran adalah suatu hal yang tak mungkin terelakkan dalam setiap hubungan asmara. Bertengkar dengan kekasih sangat wajar. Yang jadi persoalan, bagaimana Anda dan si dia bisa menghadapi agar tidak terus berlarut-larut.

Seperti dilansir All Women Stalk, ini dia tujuh masalah yang paling sering membuat pasangan kekasih bertengkar, dan bagaimana cara menyikapinya.

1. Uang
Bertengkar karena uang tidak hanya dialami mereka yang sudah menikah. Saat masih berpacaran, pasangan pun bisa mendebatkan masalah uang. Misalnya, pria komplain tentang kebiasaan wanita menghabiskan uang belanja, menanyakan gaji di tempat pasangan bekerja atau berapa jumlah uang simpanan di rekening kekasihnya. Uang merupakan masalah yang sensitif untuk dibicarakan pasangan kekasih, jadi sebaiknya tidak perlu membicarakannya kecuali Anda dan si dia sudah berniat menikah.

2. Cemburu
Bukan hal yang mengherankan memang, tapi cemburu merupakan salah satu penyebab utama pasangan bertengkar. Saat mendapati kekasih jalan dengan wanita lain atau bersikap manis dengan teman wanitanya, pasti akan ada rasa kesal. Begitupun sebaliknya, si dia juga akan cemburu jika melihat Anda berkumpul bersama teman-teman pria. Cemburu sangat wajar dalam percintaan, namun jangan sampai berkembang jadi cemburu buta yang bisa merusak hubungan asmara.

3. Perbedaan Pendapat
Terkadang jika terlalu lama menjalin hubungan, Anda akan menyadari bahwa ada ketidakcocokan antara kalian berdua. Baik itu soal perbedaan hobi, dunia kerja, pertemanan maupun gaya hidup. Jalinan asmara memang bisa menyatukan berbagai perbedaan, tapi jika itu menyebabkan Anda dan si dia bertengkar terus menerus, sebaiknya mulai berpikir untuk mengevaluasi kembali hubungan yang sedang dijalani.

4. Prioritas
Prioritas seringkali menimbulkan konflik antara pasangan, jika apa yang diutamakan Anda dan si dia berbeda. Dia memprioritaskan hubungan, sementara Anda menganggap pekerjaan lebih penting. Kekasih sangat mementingkan keluarganya, sedangkan Anda ingin mendapat perhatian lebih dari apapun. Jika ingin hubungan langgeng, sebaiknya sepakati dahulu hal apa yang paling utama bagi Anda berdua.

5. Masa Lalu
Setiap orang pasti merasa tidak nyaman jika hubungan masa lalunya selalu diungkit-ungkit, apalagi orang yang mengungkitnya adalah pasangan di masa sekarang. Pertengkaran yang kerap terjadi, biasanya disebabkan salah seorang membandingkan kekasih dengan mantannya, atau dia terus menerus bertanya tentang hubungan masa lalu. Bak sebuah spion, masa lalu sebaiknya hanya dilihat sesekali ke belakang sebagai refleksi untuk melangkah lebih baik ke depannya.

6. Stres
Siapa orang di dunia ini yang tidak pernah mengalami stres? Gangguan kejiwaan ini pun bisa menyebabkan sepasang kekasih bertengkar. Seringkali seseorang terkena lampiasan amarah karena kekasihnya mendapat tekanan di kantor atau punya masalah keluarga. Jika stres mendera, lebih baik minta pada kekasih Anda untuk tidak bertemu dulu sementara waktu sampai pikiran jernih, sehingga masalah kantor tak sampai mengganggu hubungan asmara.

7. Pergi Keluar
Pemicu pertengkaran yang sering terjadi adalah pergi keluar. Kekasih ingin mengajak Anda pergi bersama teman-temannya, Anda menolak, tapi ternyata dia tetap pergi. Tahu kekasih tetap bisa pergi bersenang-senang tanpa Anda, bisa menimbulkan perasaan kesal dan tak dipedulikan. Tak ada salahnya menemani kekasih untuk kumpul dengan teman-temannya. Anda pun bisa menjalin pertemanan lebih banyak lagi.

(hst/hst)

Install Aplikasi "Wolipop" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini. Redaksi: redaksi[at]wolipop.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : Tutup

You are redirected to Facebook

loading Sending your message

You are redirected to Lintas Berita

loading Sending your message

Post this to your WordPress blog:


loading Sending your message

Post this to your Blogger blog:


loading Sending your message

loading Sending your message

Share to your Yahoo Mail contacts


loading Sending your message

loading Sending your message

Import Your Yahoo Messenger contacts


Share to your Yahoo Messenger contacts


loading Sending your message

Import Your Google Talk contacts


Share to your Google Talk contacts


loading Sending your message

Import Your Live Messenger contacts


Share to your Live Messenger contacts


loading Sending your message


Artikel Lengkap

[Read More...]


Mau Pernikahan Langgeng? Ucapkan Terimakasih Pada Pasangan!



Jakarta - Seberapa sering Anda mengucapkan terimakasih pada pasangan? Ucapan 'terimakasih' memang sebuah kata yang sederhana. Sayangnya cukup banyak suami atau istri yang lupa mengatakannya.

Bukan hanya lupa saja yang membuat pasangan tidak mengucapkan kata 'terimakasih' pada suami atau istrinya. Ada juga orang yang menganggap perkataan tersebut tidak penting dan merasa pasangannya sudah tahu kalau mereka berterimakasih tanpa perlu mengucapkannya.

Sayangnya, tidak semua orang bisa membaca pikiran. Penelitian menunjukkan, mengungkapkan perasaan berterimakasih atau bersyukur bisa membuat pernikahan langgeng dan kunci pasangan yang hidup bahagia.

Cameron L. Gordon , Robyn A.M. Arnette dan Rachel E. Smith dari University of North Carolina telah membuktikan bahwa satu kata terimakasih dapat membuat pernikahan awet. Seperti dikutip dari Sciencedirect, penelitian tersebut mereka tulis dalam laporan berjudul 'Have you thanked your spouse today?: Felt and expressed gratitude among married couples'.

Dalam penelitian tersebut, Cameron, Robyn dan Rachel meneliti 50 pasangan suami-istri dengan usia pernikahan 20 tahunan. Pasangan yang menjadi responden penelitian diminta menulis diary setiap harinya dan melaporkan bagaimana mereka mengekspresikan rasa terimakasih dan memberi skor pada tingkat kepuasan pada pernikahan, selama dua minggu.

Setelah diteliti, peneliti menemukan bahwa perasaan dan ekspresi terimakasih pasangan dalam sebuah hubungan berhubungan dengan kepuasan pada pernikahan. Jadi bukan hanya diucapkan saja, bagaimana pasangan tersebut menunjukkan rasa terimakasih mereka juga menentukan kelanggengan sebuah pernikahan.

Dalam penelitian Cameron dan kawank-kawan itu terlihat, perasaan seseorang pada bentuk terimakasih pasangannya berhubungan dengan kepuasaan mereka pada pernikahan. Sementara ekspresi atau ucapan terimakasih tidak terlalu berpengaruh. Sehingga menurut peneliti, untuk membuat sebuah pernikahan langgeng, bukan hanya mengucapkan terimakasih saja yang penting, tapi bagaimana agar pasangan merasakan ketulusan ucapan tersebut.

Psikolog Leslie Becker-Phelps di situs WebMD mengatakan, dengan adanya penelitian Cameron tersebut, bukan berarti juga Anda jadi selalu mengucapkan terimakasih pada apapun yang pasangan lakukan. Ia menyarankan, seringlah menunjukkan rasa terimakasih itu dengan beberapa tindakan seperti memeluk, mencium, tersenyum atau pernyataan yang menunjukkan apresiasi Anda.

Sementara itu dalam jurnal Emotion, dikatakan dengan mengekspresikan rasa terimakasih dapat membuat hubungan Anda dan pasangan semakin baik karena dengan cara itu pasangan pun semakin melihat Anda dengan positif. Bagaimana caranya mengekspresikan rasa terimakasih tersebut?

- Buka pikiran Anda dan pikirkan apa saja yang membuat Anda merasa berterimakasih dengan kehadiran si dia.
- Ekspresikan rasa terimakasih itu dengan melakukan sesuatu di luar yang selama ini biasa Anda lakukan, entah itu dengan perkataan atau tulisan.
- Lakukan hal-hal simple dan sederhana untuk mengekspresikan rasa terimakasih Anda. Caranya bisa dengan memasak makanan kesukaannya atau memberinya pijatan.

(eny/eya)

Install Aplikasi "Wolipop" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini. Redaksi: redaksi[at]wolipop.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : Tutup

You are redirected to Facebook

loading Sending your message

You are redirected to Lintas Berita

loading Sending your message

Post this to your WordPress blog:


loading Sending your message

Post this to your Blogger blog:


loading Sending your message

loading Sending your message

Share to your Yahoo Mail contacts


loading Sending your message

loading Sending your message

Import Your Yahoo Messenger contacts


Share to your Yahoo Messenger contacts


loading Sending your message

Import Your Google Talk contacts


Share to your Google Talk contacts


loading Sending your message

Import Your Live Messenger contacts


Share to your Live Messenger contacts


loading Sending your message


Artikel Lengkap

[Read More...]


Cara Halus Mengaku Telah Palsukan Orgasme pada Pasangan



Jakarta - Sebanyak 84 persen pria percaya pasangannya mengalami orgasme setiap kali mereka bercinta. Namun hanya 64 persen wanita yang mengaku benar-benar mencapai klimaks.

Studi yang dilakukan Kinsey Institute di Indiana University, Amerika Serikat itu, menunjukkan bukti adanya perbedaan persepsi antara pria dan wanita. Perbedaan tersebut biasanya terjadi karena banyak wanita yang memalsukan orgasme saat bercinta, sehingga para pria pun menganggap mereka sudah sukses memuaskan pasangannya.

Untuk mengetahui lebih jauh lagi, situs Cosmopolitan pun melakukan sebuah polling pada pembacanya. Hasilnya, 86 persen wanita mengatakan bahwa pasangannya tidak tahu kalau mereka memalsukan orgasme. Sementara 90 persen wanita yang berpura-pura klimaks menyatakan tidak berencana memberi tahu pasangan tentang keadaan mereka yang sebenarnya. Masih berdasarkan hasil polling yang dilansir Cosmopolitan, sekitar 75 persen wanita takut akan menyakiti hati pasangannya jika mereka mengaku telah memalsukan orgasme.

Perilaku tersebut tentunya tidak boleh terus dibiarkan. Terus-menerus memalsukan orgasme akan membuat wanita tidak puas dan tidak nyaman dengan kehidupan seksualnya. Akibatnya akan berpengaruh pada keutuhan rumah tangga karena tidak adanya keterbukaan.

Oleh sebab itu, Associate Director Center for Sexual Health Promotion di Indiana University Debby Herbenick, PhD, menyarankan untuk memberanikan diri memberitahu suami jika Anda memalsukan orgasme. Penulis 'Read My Lips: A Complete Guide to the Vagina and Vulva' ini pun memberikan tips bagaimana mengatakannya, tanpa membuat perasaan dan ego pasangan terluka.

1. Tekankan Masalah pada Diri Anda, Bukan Pasangan
Seks merupakan topik yang agak sensitif, jadi kunci untuk mengomunikasikannya adalah dengan menekankan peran Anda dalam situasi tersebut, bukan memojokkan pasangan. Menurut Debby, yang Anda perlukan adalah membuatnya berempati dengan pengalaman seksual Anda. Cara ini akan menunjukkan bahwa bukan dia yang disalahkan karena tidak bisa membuat Anda mencapai klimaks, tapi lebih kepada kondisi fisik dan mental Anda.

"Jika Anda merasa malu karena kesulitan mendapat orgasme, atau khawatir si dia mungkin kesal karena Anda tak juga orgasme, maka hal itu harus disampaikan," tutur Debby.

2. Bicarakan di Luar Kamar Tidur
Jangan pernah membicarakan masalah tersebut saat Anda dan suami akan, sedang atau setelah berhubungan intim karena bisa membuat mood bercintanya hilang. Jangan pula mengatakannya ketika Anda berdua beranjak tidur.

Bicarakan di luar kamar tidur, saat dia berpakaian lengkap dan sedang dalam suasana hati yang baik. Katakan sesuatu seperti, "Hey, aku mau membicarakan sesuatu. Mungkin agak memalukan, jadi butuh waktu yang cukup lama sebelum aku bisa mengatakannya padamu".

Dengan begitu, sang suami pun tahu bahwa Anda cukup menghargai perasaan pasangan sehingga dia bisa menerima kenyataan sebenarnya tanpa merasa terkucilkan. Sehingga pembicaraan mengenai masalah sensitif tersebut bisa menjadi suatu diskusi yang sehat.

3. Berikan Contoh dan Penjelasan Ilmiah
Jika menurut Anda melakukan inovasi adalah cara terbaik untuk membantu klimaks, maka sampaikan pada pasangan dengan contoh dan penjelasan. Caranya bisa dengan memperlihatkan hasil penelitian dan menghubungkannya pada realita yang Anda alami.

Debby menyarankan Anda untuk berbicara seperti, "Aku pernah baca di majalah bahwa wanita tidak selalu tahu kapan mereka mendapatkan orgasme, itu membuatku berpikir. Apa yang telah kita lakukan terasa sangat menyenangkan, tapi menurutku jika kita mencoba sesuatu yang sedikit berbeda, mungkin aku bisa merasakan kedekatan yang lebih intens antara kita berdua. Bagaimana kalau kita mencobanya?".

Melontarkan perkataan seperti di atas tidak akan membuat menganggap apa yang dilakukannya selama ini salah. Malah mungkin bisa membuat si dia termotivasi untuk mencari hal-hal baru yang membuat rutinitas seks Anda lebih menyenangkan, dan akhirnya memudahkan untuk meraih orgasme.

(hst/fer)

Install Aplikasi "Wolipop" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini. Redaksi: redaksi[at]wolipop.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : Tutup

You are redirected to Facebook

loading Sending your message

You are redirected to Lintas Berita

loading Sending your message

Post this to your WordPress blog:


loading Sending your message

Post this to your Blogger blog:


loading Sending your message

loading Sending your message

Share to your Yahoo Mail contacts


loading Sending your message

loading Sending your message

Import Your Yahoo Messenger contacts


Share to your Yahoo Messenger contacts


loading Sending your message

Import Your Google Talk contacts


Share to your Google Talk contacts


loading Sending your message

Import Your Live Messenger contacts


Share to your Live Messenger contacts


loading Sending your message


Artikel Lengkap

[Read More...]


Perceraian Buat Pasangan Muda Takut Menikah



Post this to your WordPress blog:


Post this to your Blogger blog:


Share to your Yahoo Mail contacts


Import Your Yahoo Messenger contacts


Share to your Yahoo Messenger contacts


Import Your Google Talk contacts


Share to your Google Talk contacts


Import Your Live Messenger contacts


Share to your Live Messenger contacts



Artikel Lengkap

[Read More...]


 

Categories

Recent Comments

Popular Posts

Return to top of page Copyright © 2010 | Platinum Theme Converted into Blogger Template by HackTutors