Suku Anak Dalam Jambi Bertahun Baru di Gerbang Gedung DPR

Delapan warga Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, melakukan jahit mulut di depan Gedung DPR, Senin (19/12/2011). Aksi ini dilakukan mereka untuk menolak kegiatan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Pulau Padang. (tribunnews/herudin)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andrian Salam Wiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Reflekasi akhir tahun bersama ratusan petani yang sudah hampir tiga pekan menginap di gerbang DPR RI akan menjadi agenda pada pesta pergantian tahun.

Hal itu disampaikan Kordinator aksi menginap di gerbang DPR RI, Bin-bin Firman, kepada Tribunnews.com, melalui pesan singkatnya, Sabtu (31/12/2011). "Kami bersama ratusan petani lainnya akan ada semacam diskusi untuk refleksi akhir tahun bagaimana nasib petani ke depannya," ujarnya

Seperti diketahui, bahwa ratusan petani yang tergabung dalam Suku Anak Dalam (SAD) Jambi, juga warga Pulau Padang, Kepulauan Miranti, Riau, melakukan aksi menginap bahkan aksi jahit mulut bukan tanpa sebab.

Melainkan kata Bin-bin, meminta hak agar kehidupan petani juga wilayahnya tidak terancam karena keputusan pemerintah yang justru memberi aktivitas kepada korporasi.

"Kami tetap akan disini hingga tuntutan kami dikabulkan," terangnya.Selain refleksi, mereka pun akan memutar film yang terjadi di Mesuji dan bakar-bakar untuk menghangatkan suasana, di mana kegiatan tersebut akan menjadi bagian dari rangkaian semaraknya pesta kembang api yang akan menyelimuti langit-langit Jakarta.

View the original article here